Menjadi Garam

Kata Alkitab / 9 October 2009

Kalangan Sendiri

Menjadi Garam

Budhi Marpaung Official Writer
4467

"Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang." (Matius 5:13)

Saat Anda membaca judul pengajaran hari ini, saya yakin Anda sering membaca atau mendengarnya. Di gereja-gereja, persekutuan-persekutuan, maupun kelompok-kelompok kecil yang pernah Anda ikuti, topik ini pasti selalu muncul. Tetapi, hal ini tidaklah masalah karena seperti yang firman Tuhan tulis dalam Yosua 1: 8 :

Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.  

Mari kita mulai dari yang paling sederhana dahulu mengenai apa itu garam? Dalam bahasa Ibrani, kata garam ditulis dengan kata Melah, artinya sesuatu yang mempunyai nilai ilahi. Ketika Yesus mengatakan, "Kamu adalah garam dunia," itu berarti Dia ingin mengatakan bahwa Anda mempunyai nilai istimewa di hadapan-Nya. Dan memang benar Anda dan saya memang sangatlah istimewa karena diciptakan dengan tangan-Nya sendiri dan Dia menaruhkankan isi hati-Nya  dalam hidup kita masing-masing.

Pada waktu zaman Romawi kuno, ketika itu orang-orang Roma sangatlah lazim memberikan persembahan kepada dewa-dewa yang mereka sembah, dan mereka menggunakan garam yang dilaburi ke kurban sebagai tanda yang sah mempersembahkan kurban.

Tuhan ingin kita menjadi garam. Dia mau kita tidak hanya menjadi seorang pendengar firman yang baik, tetapi tidak melakukan apa-apa. Seperti yang pernah Yesus lakukan ketika Dia ada di bumi. Dia mengerjakan apa yang ditulis dalam hukum taurat dan yang Allah Bapa perintahkan untuk Dia selesaikan. Ketika Allah berbicara, dengar dan lakukan saja.

Dunia hari-hari ini membutuhkan orang-orang yang menjadi jawaban atas pertanyaan hidup mereka. Mereka mencari kebenaran itu dan kita tahu bahwa kebenaran yang sejati hanyalah di dalam Kristus. Sebagai orang-orang yang mengasihi Allah, sudah sepatutnya kita menjadi orang yang diharapkan itu, yakni memberikan jawaban bagi setiap permasalahan mereka.

Kita adalah orang-orang yang dibutuhkan dunia saat ini. Anda dan saya adalah alat perpanjangan lidah Tuhan bagi mereka yang sedang terlilit dalam masalah keuangan, keluarga, gambar diri, dan masalah-masalah hidup lainnya. Tidak perlu ragu untuk mengetahui apakah Anda adalah orang yang Tuhan pakai karena memang Dia telah menetapkan Anda menjadi saluran isi hati Tuhan bagi orang-orang di sekitar Anda.

Saat ini mungkin di dalam pikiran Anda muncul perkataan, "saya kan hanya seorang diri bagaimana bisa menjadi garam?" Ingatlah bahwa tidak perlu garam yang banyak untuk mengasinkan air yang banyak. Begitu pun dengan hidup Anda saat ini. Anda tidak perlu memusingkan berapa banyak orang yang harus memberikan rasa asin kepada orang-orang di sekitar Anda. Walaupun hanya Anda seorang diri, itu cukup bagi Tuhan untuk menunjukkan kuasa dan kasih-Nya kepada mereka yang tidak percaya kepada-Nya.  

Apakah Anda mau menjadi garam? Jika mau, jadilah garam yang tidak tawar. Persembahkan hidup, tubuh, jiwa, dan roh kita kepada Dia sebagai persembahan yang hidup dan berkenan kepada-Nya. Dengan demikian, kita sungguh-sungguh dibutuhkan baik oleh anggota keluarga, masyarakat, lingkungan, gereja, dan Tuhan.

Sumber: Pribadi Tangguh; Pendeta Yuyung Nehemia; Penerbit Andi     

Halaman :
1

Ikuti Kami